Mahasiswa Amikom Sosialisasikan Kesadaran Soal Bank Sampah
Dewa Made Budi Budi Swardana selaku dosen Universitas Amikom fokus menyampaikan materi tentang ekonomi kreatif. Adapun materi yang disampaikan yaitu membahas tentang pengelolaan keuangan bank sampah. Selain itu, ia juga membahas tentang bagaimana mendaur ulang dan menggunakan kembali sampah hingga memiliki nilai jual. Sampah yang kemudian diolah dan dijadikan kreasi itulah yang nantinya masuk ke dalam sektor ekonomi kreatif. Terakhir ia dibantu oleh ketua Bank Sampah Apel membagikan materi terkait bank sampah yang ternyata tidak dinaungi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sosialisasi ini juga dilengkapi dengan materi eco enzyme sebagai materi penutup sosialisasi oleh Retno Nurmawati. Ia menyampaikan materi tentang apa itu eco enzyme dan bagaimana cara pembuatannya. Peserta Sosialisasi sangat antusias dengan materi yang disampaikan dan juga antusias bertanya. Mereka tertarik dengan cara pembuatan eco enzyme. Selain praktik membuat eco enzyme, peserta juga dibagikan sampel cairan multi manfaat secara gratis agar dapat digunakan di rumah.
Eco enzyme pertama kali dicetuskan oleh Dr Rosukan Poompanvong dari Thailand dan sudah melakukan penelitian selama 30 tahun. Eco enzyme merupakan sebuah cairan multi manfaat hasil fermentasi dari kulit buah dan sayuran segar selama tiga bulan. Bahan yang diperlukan untuk membuat eco enzyme ini antara lain air bersih, molase/gula merah dan bahan-bahan organik.
Pembuatan eco enzyme berguna untuk mengurangi limbah sampah organik dan mengurangi pemanasan global. Hal tersebut sejalan dengan peran bank sampah dalam mengurangi sampah. Eco enzyme dapat digunakan untuk merendam sayur, kumur mulut, detoks alami, membersihkan lingkungan, obat luka dan lain sebagainya. Jika membicarakan tentang ekonomi kreatif, maka eco enzyme merupakan produk milik bank sampah. Sampah organik lainnya berupa daun akan diubah menjadi pupuk kompos yang berguna menyuburkan tanaman.
"Eco enzyme dapat menggunakan bahan seperti kulit jeruk dan pisang. Buah dan sayuran harus fresh agar jadinya juga bagus. Eco enzyme dapat digunakan untuk mengepel dan membantu kegiatan rumah tangga lainnya,” kata Retno.
Dengan demikian, kegiatan sosialisasi kali ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya mahasiswa Amikom Yogyakarta dalam meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya di Dukuh Gempol RW 13 akan pentingnya bank sampah. Selain itu, adanya kegiatan ini juga dapat mewujudkan tujuan mahasiswa yaitu membantu Bank Sampah Apel dalam meminimalisir sampah dan menambah nasabah dari bank sampah tersebut.
Diharapkan juga para peserta yang hadir di kegiatan sosialisasi bank sampah tersebut bisa menjadi inisiator pada lingkungannya sehingga dapat mengajak masyarakat lainnya untuk berpartisipasi dalam mengurangi sampah. Karena perlu diketahui bahwa kelancaran sistem bank sampah sangat memerlukan peran aktif masyarakat.