Rembuk

Mahasiswa Amikom Sosialisasikan Kesadaran Soal Bank Sampah

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sampah, Mahasiswa Amikom Yogyakarta melaksanakan kegiatan sosialisasi bersama Bank Sampah Apel di Balai Desa RW 13 Dukuh Gempol, Desa Condong Catur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (10/12/2022). Sosialisasi ini merupakan sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang termasuk ke dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

YOGYAKARTA -- Sampah merupakan suatu permasalahan lingkungan hidup di berbagai wilayah. Penumpukan sampah menyebabkan pencemaran pada tanah, air, dan udara sehingga jika sampah tidak dikelola dengan baik akan berdampak buruk pada lingkungan.

Pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya akan mengakibatkan pencemaran pada tanah yang berlanjut pada saluran air. Selain itu, pembakaran sampah juga mengakibatkan pencemaran pada udara.

Permasalahan sampah saat ini membuat masyarakat resah. Di beberapa daerah khususnya wilayah Yogyakarta sedang mengalami darurat sampah. Adanya penumpukan sampah membuat banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ditutup untuk sementara.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

TPA tidak bisa lagi menampung sampah-sampah yang sudah menggunung. Luapan sampah tersebut membuat sampah berceceran hingga masuk ke pemukiman warga. Penampakan tersebut meresahkan masyarakat karena menutup akses jalan di sekitar wilayah yang terdampak sampah. Bau yang tidak sedap sudah pasti membuat masyarakat tidak nyaman dan terganggu.

Oleh karena itu, adanya bank sampah menjadi hal yang sangat membantu mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahan sampah di Yogyakarta, membuat Bank Sampah Apel berkeinginan ikut andil dalam mengatasi dan mengurangi darurat sampah.

Peran Bank Sampah Apel dibutuhkan untuk mengelola sampah khususnya di wilayah RW 13 Dukuh Gempol, Desa Condong Catur, Kabupaten Sleman, DIY, dan wilayah sekitarnya. Namun, keberadaan Bank Sampah Apel tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat. Masyarakat kurang memahami pentingnya peran bank sampah dalam mengatasi permasalahan sampah. Oleh sebab itu, pengelolaan sampah di wilayah Dukuh Gempol belum tertangani dengan baik.

"Akibat adanya pergantian pengurus RT, maka belum banyak warga RW 13 yang mengetahui tentang Bank Sampah Apel. Nasabahnya masih sedikit,” ujar Ketua Bank Sampah Apel, Herliyanti beberapa waktu lalu.

Cukup disayangkan jika adanya bank sampah tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal peran bank sampah dapat dijadikan jalur alternatif untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

Cara penukaran sampah pada masing-masing bank sampah juga berbeda-beda. Ada yang ditukarkan dengan berbentuk barang ataupun uang.

Pada Bank Sampah Apel, sebelum masyarakat dapat menukar sampah dengan uang terdapat pemilahan sampah rumah tangga anorganik terdiri dari sampah plastik, logam dan juga kardus di timbang lalu dapat ditukar menjadi nilai jual. Para warga memiliki buku tabungan untuk dijadikan nominal rupiah pengambilan dari hasil menabung tersebut baru bisa diambil setelah satu tahun periode menjadi nasabah.

Mahasiswa Amikom Yogyakarta melaksanakan kegiatan sosialisasi bersama Bank Sampah Apel di RW 13 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Sosialisasi ini merupakan sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat yang termasuk ke dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri Dharma merupakan suatu kewajiban bagi seluruh aktivitas akademis kampus dalam memberikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Sosialisasi ini dilaksanakan pada Sabtu (10/12/2022) di Balai Desa RW 13 Dukuh Gempol.

Sosialisasi ini diketuai oleh Shafa Maulita Maulana dengan dosen pembimbing Dwi Pela Agustina, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta dan Renindya Azziza Kartika Kirana, Dosen Perencaanaan Wilayah dan Kota. Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Dewa Made Budi Swardana, Herliyanti, dan Retno Nurmawati. Materi yang disampaikan adalah tentang ekonomi kreatif, peran bank sampah, dan eco enzyme.

Sosialisasi peran bank sampah dalam perspektif ekonomi kreatif ini diikuti oleh 33 peserta yaitu mayoritas ibu-ibu rumah tangga yang merupakan pelaku utama dalam pengelolaan sampah rumah tangga dari rumah.

Tidak hanya itu, sosialisasi ini juga membahas tentang peranan bank sampah yang disampaikan oleh Herliyanti sebagai Ketua Bank Sampah Apel RW 13. Pemberian materi tersebut bertujuan agar bertambahnya minat masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Sampah Apel dan mau ikut serta dalam mengatasi sampah rumah tangga yang menumpuk.

Berita Terkait

Image

Paguyuban Jatilan di Sleman Peroleh Pelatihan Youtube

Image

Mahasiswa Amikom Gelar Penyuluhan Pemasaran Online Koperasi Senin Kliwon

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image