Pemuda Berdaya Berani Bicara melalui Public Speaking
"Lancar kaji karena diulang, lancar jalan karena ditempuh." Begitulah yang harus dilakukan dalam mempelajari public speaking. Seseorang akan terampil dalam public speaking jika sering latihan dan melakukannya berulang-ulang. Ini salah satu pesan Riski Damastuti atau yang dikenal dengan panggilan Mamski, dosen ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta kepada peserta pelatihan public speaking, Ahad (11/9/2022) lalu.
Bertempat di Balai Warga Jongkangan, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DIY, kegiatan pelatihan public speaking yang bertajuk Pemuda “Berdaya Berani Bicara” ini ditaja oleh Dwi Pela Agustina, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta dan Renindya Azziza Kartika Kirana, Dosen Perencaanaan Wilayah dan Kota bekerja sama dengan Karang Taruna Pemuda Jongkangan. Kegiatan ini disambut baik oleh anggota karang taruna yang merupakan pemuda pemudi Jongkangan, terlihat dari antusias peserta yang hadir mencapai 38 pemuda pemudi di lingkungan Jongkangan. Selain itu, mereka juga aktif dalam mengikuti pelatihan yang terlihat dari respon dan kemauan dalam mengikuti games yang diberikan oleh narasumber.
Mita Nurmala Sari, salah satu peserta pelatihan public speaking ini menyampaikan bahwa pemahamannya mengenai public speaking menjadi bertambah. “Wawasan dan pengetahuan mengenai publik speaking jadi bertambah. Semoga untuk kedepannya waktu untuk pelatihan bisa diperpanjang lagi agar ilmu yang disampaikan semakin bertambah dan semoga ke depannya karang taruna yang berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan semakin banyak,” tulisnya pada form evaluasi kegiatan.
Sementara itu, Dwi Pela Agustina selaku ketua pelaksana kegiatan pelatihan public speaking ini menyebutkan bahwa kegiatan ini masih merupakan pelatihan dasar, sehingga jika nanti memungkinkan tentu saja dapat dilakukan kegiatan lanjutan sebagai pelatihan public speaking lanjutan. “Ini merupakan kegiatan pengabdian masyarakat dosen yang juga melibatkan rekan mahasiswa dalam pelaksanaanya, tentu saja apabila respon pemuda positif, kami akan mempertimbangkan untuk mengadakan kegiatan serupa sepanjang ini disetujui oleh kampus, karena kegiatan pengabdian yang baik tentu saja kegiatan yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, dia berharap dengan pelatihan yang singkat ini setidaknya menjadi pemantik semangat bagi pemuda untuk dapat mengungkapkan pendapatnya. Sehingga dalam banyak kegiatan diharapkan pemuda pemudi berani untuk berbicara dan mengungkapkan pendapatnya, karena pemuda berdaya itu berani berbicara.***