Rembuk

Upaya Mahasiswa Amikom Kuatkan SDM Desa Panjangrejo Bantul

YOGYAKARTA -- Gerabah merupakan suatu kerajinan unik yang terbuat dari tanah liat dan dibentuk serta diukir menjadi barang yang mengandung nilai seni yang tinggi. Di Indonesia, kerajinan gerabah telah dikenal sebagai komoditas ekspor ke berbagai negara.

Tak sedikit terdapat sentra kerajinan gerabah yang tersebar di Indonesia. Salah satunya ialah Sentra Kerajinan Gerabah Panjangrejo di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berdiri sejak tahun 1978 hingga saat ini.

Seperti yang disampaikan ketua "Siti Rejeki", pengelola sentra industri Panjangrejo, sentra kerajinan gerabah tersebut pernah mencapai era keemasan pada awal tahun 2000-an. Namun gempa bumi yang mengguncang Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Mei 2006 membuat terputusnya sejarah perkembangan kerajinan di Panjangrejo.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saat ini, sentra industri Panjangrejo dikelola oleh komunitas “Siti Rejeki”. Komunitas ini berdiri sejak tahun 2015 dan telah memberikan kontribusi antar pengrajin gerabah di Desa Panjangrejo. Dengan jumlah anggota berjumlah 45 orang, Komunitas ini berfokus membuat kerajinan gerabah sebagai cinderamata.

Di balik potensinya sebagai desa wisata rintisan dan sentra industri gerabah, melalui survei yang dilakukan Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta di Desa Panjangrejo lewat sebuah Proyek Sosial, terdapat beberapa permasalahan yang mereka alami, yaitu pertama, mengalami penurunan minat wisatawan karena kurangnya kesadaran pemuda dalam membangun rintisan desa wisata. Kedua, masih mendapat bantuan dari pemerintah dalam pemasaran melalui website sehingga belum bisa berdiri sendiri. Ketiga, belum memiliki sosial media dan kurangnya penguasaan sosial media sebagai sarana pengenalan produk.

Keempat, belum memiliki identitas produk yang kuat seperti logo. Kelima, kurangnya promosi dan penguatan SDM. Keenam belum memiliki akses yang jelas menuju lokasi, seperti Google Maps sehingga tidak dapat menampilkan rute menuju lokasi.

Para mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang terlibat dalam Proyek Sosial di Desa Panjangrejo ini beranggotakan 10 mahasiswa yang diketuai oleh M Dias Lorian Putra serta dosen pembimbing Efina Nurussa’adah, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta.

Sosialisasi ini bertujuan untuk ikut serta dalam upaya pengembangan kembali potensi Desa Panjangrejo menjadi Desa Wisata Rintisan Gerabah melalui berbagai solusi. Pertama, dengan memberikan pelatihan dan edukasi pentingnya pelestarian kerajinan gerabah melalui sosialisasi yang diberikan mengenai promosi dan platform pemasaran digital. Kedua, pembuatan logo dan identitas kerajinan gerabah Desa Panjangrejo serta menciptakan petunjuk lokasi Desa Wisata Rintisan pada aplikasi Google Maps. Ketiga, melakukan promosi melalui media sosial.

Kegiatan Proyek Sosial ini dilakukan dalam tempo waktu lima bulan sejak September 2022 sampai Januari 2023 yang terbagi dalam tiga tahap, yakni pra-kegiatan, kegiatan utama, dan pasca-kegiatan. Pada pra-kegiatan Jumat (28/10/2022), para mahasiswa Amikom menyiapkan hal-hal seperti surat perizinan yaitu mencakup perizinan persetujuan mitra, surat izin dari Kelurahan Panjangrejo dan Bappeda Bantul. Sedangkan kegiatan utama dilaksanakan mulai 19 November sampai 20 Desember 2022. Pada hari pertama pada Sabtu (19/11/2022) para mahasiswa melakukan kegiatan di Desa Wisata Rintisan Panjangrejo dengan melakukan Workshop Konsep.

Materi Workshop Konsep menjelaskan dan mengedukasi tentang bagaimana tahapan yang harus diketahui terlebih dahulu ketika ingin memasarkan produk melalui digital atau media sosial lainnya. Kemudian pada hari Ahad (20/11/2022) para mahasiswa memberikan edukasi kepada warga sekitar tentang tahapan pemasaran atau teknis melalui media digital. Kemudian pada Sabtu (26/11/2022) mereka memberikan edukasi kepada warga Desa Panjangrejo tentang Workshop Editing Foto dan Video. Para mahasiswa juga melakukan beberapa kegiatan lainnya seperti foto produk serta bagaimana cara produk yang ditawarkan terlihat dimarketplace dan juga melakukan pengambilan beberapa video produk.

Kemudian setelah itu para mahasiswa mengadakan pertemuan dengan karang taruna desa setempat pada Sabtu (3/12/2022). Setelah itu kegiatan pasca-produksi pada Selasa (6/12/2022) untuk membuat logo Siti Rejeki, supaya masyarakat maupun pengunjung mengetahui identitas dengan mengingat logo yang menjadi ciri khas utama Siti Rejeki. Kemudian pembuatan katalog pada Kamis (15/12/2022) dan pembuatan company profile pada Selasa (20/12/2022).

Diharapkan, melalui Proyek Sosial ini usaha kerajinan gerabah di Desa Panjangrejo ini lebih terkenal dan maju dengan rencana program yaitu membuat langkah baru dengan melakukan sosialisasi strategi digital seperti membuat media sosial sebagai media promosi, membuat katalog, serta pembuatan company profile yang bertujuan untuk lebih mengenalkan usaha gerabah ke khalayak luas.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0