Teras Malioboro Mulai Ramai Pengunjung Usai Relokasi PKL
Oleh: Nabila Rona Alifya
Sudah sekitar lebih dari lima bulan para pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya berjualan di lorong toko Malioboro dipindahkan ke lokasi baru bernama Teras Malioboro. Sejak perpindahannya, relokasi ini memang menimbulkan pro dan kontra. Meskipun saat ini para pengunjung dapat leluasa di jalanan Malioboro, perpindahan PKL ini sempat membuat omzet penjualan para pedagang menurun. Hal ini disebabkan sulitnya area dijangkau oleh para pengunjung yang datang.
“Ini pertama kalinya saya ke Malioboro. Jika teman saya tidak memberitahu saya, mungkin saya tidak akan tahu tempat teras Malioboro ini,” Ujar Fitrah (21) pengunjung Malioboro asal Palembang.
Setelah lima bulan berlalu sejak perpindahan para PKL ke teras Maliboro, kini perubahan sudah cukup mulai terasa bagi para PKL maupun pengunjung. Kini, para PKL mengaku nyaman untuk berada di Teras Malioboro. Keadaan tempat tersebut pun kini mulai ramai didatangi oleh para pengunjung dari dalam maupun luar kota. Seperti yang terlihat pada Sabtu (23/7/2022) lalu.
Sejak liburan Idul Adha kemarin, banyak pengunjung datang menghampiri teras Malioboro untuk membeli cinderamata atau hanya sekedar berjalan-jalan. Berbagai cinderamata memang banyak dijual di sana. Seperti batik, aksesoris, baju, bakpia, dan lain-lainnya.
Keramaian ini pun masih berlangsung hingg saat ini. Meski membawa keuntungan bagi para pedagang, beberapa pengunjung dan pedagang sempat mengeluh soal sirkulasi udara yang cukup minim di daerah tersebut. Baik pengunjung maupun para pedagang mengaku kegiatan yang mereka lakukan terganggu akibat kepanasan saat berada di dalam sana.
“Saya mau berjualan pun susah. Keringat sebadan-badan, sampai baju saya basah. Di sini kalau ramai panasnya minta ampun,” kata Dwi (48) penjual aksesoris di Teras Malioboro.