Inspirasi Sehat, Daging Qurban Halal dan Thoyyib
JAKARTA -- Laznas Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Jakarta bekerja sama dengan Ummat TV dan International Islamic Medicine Forum IIMF) mengadakan kajian inspirasi sehat virtual bertemakan "Daging Qurban Halal dan Thoyyib", Rabu (6/7/2022) lalu. Acara yang ditayangkan secara live di channel Youtube Ummat TV ini menghadirkan pemateri dari Universitas Gajah Mada, Prof Ali Agus yang merupakan guru besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ali menyampaikan materinya ke dalam dua tema pokok yaitu daging qurban yang halal dan thoyyib. Menurut Ali, ada aspek yang diperhatikan agar bisa dikatakan daging qurban itu halal.
"Karena ini kan disembelih, kemudian dagingnya dibagi-bagikan. Maka supaya daging ini dapat segar, bersih maka penanganan daging qurban itu memperhatikan aspek-aspek yang higienis dan bersih," kata Prof Ali.
Dalam penyembelihan, menurut Ali, tiga saluran harus terpotong yakni saluran pernapasan, pencernaan, dan pembuluh darah. Jika ketiga saluran tersebut tidak terpotong, maka sama dengan tidak sah.
"Sehingga saluran itu harus putus untuk mengeluarkan darah sebanyak-banyaknya. Itu akan lebih baik dan kualitas dagingnya pun lebih baik," katanya.
Sebelum dikuliti, lanjut dia, sapi juga harus dipastikan benar-benar sudah mati. "Cara ngecek gimana? itu dilihat di sudut matanya , ketika disentuh dengan jari jika masih ada refleks berarti belum mati," terangnya.
Lebih lanjut Ali mengingatkan bahwa saat proses penyembelihan harus fokus dan tidak boleh pisau terlepas . Ia juga meminta agar menghindari dua kali penyembelihan. "Pisau tidak boleh terlepas karena jika pisau terlepas kemudian disembelih lagi maka dianggap disembelih dua kali yang diartikan sama dengan bangkai, tidak halal," tegasnya.
Terkait dengan daging qurban yang thoyyib, Ali menjelaskan bahwa daging sapi atau domba qurban itu harus terbebas dari penyakit seperti terbebas dari cacing hati dan sakit ginjal.
"Daging yang thoyyib yaitu sehat dan menyehatkan. Misalnya ya setelah dipotong dan dikuliti itu kadangkala di tempat kami dicek betul hatinya. Hati itu kadang kala ada cacing hati, terinfeksi cacing hati atau tidak. Jika jumlahnya banyak jangan dikonsumsi tetapi daging lain masih bisa dikonsumsi, nggak masalah. Terus ginjalnya juga dicek. Ada kerusakan atau tidak karena biasanya sapi-sapi yang nggak sehat itu persoalannya ada di hati dan di ginjalnya," jelasnya.
Terakhir, Ali menutup materinya dengan menyarakankan agar daging sapi yang sudah selesai dipotong tidak dicuci dengan air. Hal itu untuk menghindari bakteri yang bersumber dari air. Ia menyarankan sebaiknya daging dicuci ketika akan dimasak saja.
"Selanjutnya adalah daging sapi ini setelah dipotong jadi biasanya kan dicuci dulu. Sebaiknya jangan dicuci karena pada air biasanya ada bakteri. Maka sebaiknya dicuci ketika sudah mau dimasak," ungkap Ali.
**